CENTRALNESIA – Manchester United resmi memecat Erik ten Hag pada Senin, 28 Oktober 2024, sehari setelah kekalahan 1-2 dari West Ham di laga pekan kesembilan Liga Inggris musim 2024-2025. Kekalahan tersebut memperburuk posisi United di klasemen, dengan hanya tiga kemenangan dari sembilan laga, yang membuat Setan Merah terpuruk di posisi ke-14.
Ten Hag menjadi manajer MU yang paling boros sejak era Sir Alex Ferguson berakhir pada 2013. Selama masa jabatannya yang dimulai pada April 2022, ia mencatatkan total pengeluaran bersih sebesar 401 juta poundsterling atau sekitar 8,1 triliun rupiah dalam bursa transfer. Jumlah ini jauh melampaui pelatih-pelatih sebelumnya, termasuk David Moyes (60,7 juta pound), Louis van Gaal (151,3 juta pound), Jose Mourinho (288 juta pound), dan Ole Gunnar Solskjaer (306,9 juta pound).
Meski sukses meraih Carabao Cup pada 2023 dan Piala FA pada 2024, capaian domestik ini tidak cukup untuk mempertahankan posisinya, terutama setelah musim lalu hanya mampu mengantarkan United finis di posisi kedelapan Liga Inggris. Meskipun masih terikat kontrak hingga 2026, keputusan pemecatan diambil karena kurangnya konsistensi United di liga dan kegagalan mereka bersaing di papan atas.
Kebijakan transfer yang mahal tanpa hasil yang signifikan turut menjadi sorotan dalam masa jabatan Ten Hag, dan meski sempat menyelamatkan posisinya dengan trofi Piala FA, situasi tim yang tidak membaik musim ini mempercepat keputusan MU untuk berpisah dengannya.
More Stories
Trent Alexander-Arnold Dikabarkan Telah Mencapai Kesepakatan dengan Real Madrid
Liverpool Siap Mencari Pengganti Andrew Robertson, Tiga Nama Ini Jadi Kandidat Utama
Mungkin Ruben Amorim adalah sosok yang dibutuhkan Manchester United