November 22, 2024

Sepak Bola Centralnesia

Berita Bola Terbaru Hari ini

Bekas Pelatih Madrid: Vinicius Jadi Sasaran Karena Kesalahan yang Dilakukannya

Bekas Pelatih Madrid: Vinicius Jadi Sasaran Karena Kesalahan yang Dilakukannya

CENTRALNESIA – Vinicius Junior telah menjadi sasaran tindakan tak menyenangkan dari suporter lawan, dan hal ini mendapat sorotan dari mantan pelatih Real Madrid, Vanderlei Luxemburgo. Luxemburgo menyatakan bahwa sebagian dari tindakan tersebut dipicu oleh provokasi yang dilakukan oleh Vinicius sendiri di lapangan.

Vinicius memang kerap menjadi target cemoohan, bahkan ejekan bernuansa rasial, ketika bermain di markas lawan. Namun, selain itu, Vinicius juga dikenal sering terlibat dalam debat dengan ofisial pertandingan dan pemain lawan selama pertandingan. Kabarnya, perilaku kontroversialnya tersebut turut mempengaruhi hasil Ballon d’Or 2024. Meskipun awalnya dianggap sebagai kandidat kuat, Vinicius akhirnya harus merelakan penghargaan tersebut jatuh ke tangan Rodri, gelandang Manchester City, yang unggul 41 poin.

Luxemburgo, yang pernah melatih Real Madrid pada periode 2004-2005, mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap sikap Vinicius di atas lapangan. Dalam wawancara dengan jurnalis Brasil Benjamin Back yang dikutip oleh Forbes, Luxemburgo mengatakan, “Saya rasa dia sendiri yang menyebabkan banyak perlakuan buruk itu dengan melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dia lakukan.”

Luxemburgo memberikan contoh situasi saat Vinicius melemparkan bola ke tanah setelah pemain lawan, Joshua Kimmich dari Bayern Munich, dengan sopan mengembalikan bola kepadanya dalam pertandingan Liga Champions. “Pemain lawan memberikan bola kepada Luka Modric dengan sopan, tapi Vini malah merebut bola itu dengan kasar dari pemain lawan,” ujar Luxemburgo, menilai bahwa tindakan tersebut tidak perlu dilakukan.

Lebih lanjut, Luxemburgo juga mengomentari tuduhan bahwa cemoohan terhadap Vinicius disebabkan oleh rasnya. “Saat dia ditekel, dia langsung berdiri dan menyerang pemain lawan, seolah-olah dia tak mungkin ditekel. Bayangkan berapa banyak tekel yang diterima Vini, berapa banyak yang diterima Zico. Dia (Vinicius) tampaknya menganggap tekel-tekel itu sebagai perlakuan buruk seolah-olah itu karena dia berkulit hitam. Namun, menurut saya itu tidak ada kaitannya dengan rasisme. Rasisme dalam sepak bola diperlakukan secara berbeda,” ujar Luxemburgo, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pandangan tersebut.