February 5, 2025

Sepak Bola Centralnesia

Berita Bola Terbaru Hari ini

Marc Klok Sebut Shin Tae-yong Otoriter: Ingin Mendominasi Tim

Marc Klok Sebut Shin Tae-yong Otoriter: Ingin Mendominasi Tim

CENTRALNESIA – Kapten Persib Bandung, Marc Klok, mengungkapkan pandangannya tentang mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Menurutnya, pelatih asal Korea Selatan tersebut memiliki gaya kepemimpinan otoriter dan cenderung ingin memegang kendali penuh atas tim.

Marc Klok sebelumnya menjadi salah satu pemain andalan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Namun, sejak laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam pada 21 Maret 2024, Klok tidak lagi dipanggil untuk memperkuat skuad Garuda.

Baru-baru ini, PSSI secara resmi mengakhiri kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia meskipun ia masih memiliki kontrak hingga 2027. Keputusan yang diumumkan pada Senin (6/1) ini mengejutkan publik dan memicu pro dan kontra di kalangan penggemar sepak bola.

Shin Tae-yong Dituduh Sebagai Pemimpin Otoriter
Setelah pemecatan Shin Tae-yong, berbagai spekulasi muncul terkait gaya kepemimpinannya, terutama dalam hal hubungan dengan pemain dan situasi di ruang ganti tim. Situasi tegang sempat dilaporkan terjadi, khususnya setelah pertandingan melawan Bahrain dan China.

Dalam wawancara dengan media Belanda ESPN NL, Marc Klok menyebut Shin Tae-yong memiliki gaya kepemimpinan otoriter. “Dia benar-benar seorang diktator yang ingin selalu berada di atas timnya,” ujar Klok.

Klok juga menyoroti kontradiksi dalam pandangan publik terhadap Shin Tae-yong. “Di satu sisi, ia mendapat banyak pujian karena kontribusinya selama lima tahun terakhir. Namun, pemecatannya tetap mengejutkan karena ia telah membawa perkembangan signifikan bagi para pemain dan sepak bola Indonesia,” tambahnya.

Masalah Komunikasi dengan Pemain
Selain gaya kepemimpinan, kemampuan komunikasi Shin Tae-yong juga menjadi perhatian. Ketidakmampuannya untuk mempelajari bahasa Inggris atau Indonesia dianggap sebagai hambatan dalam menjalin hubungan yang baik dengan pemain.

Klok menegaskan bahwa kendala bahasa sering menjadi sumber frustrasi bagi para pemain. “Masalah komunikasi membuat banyak pemain merasa tidak nyaman. Saya pun pernah merasakannya,” ungkapnya.

Ia juga mengaku pernah mengalami konflik dengan Shin Tae-yong karena hal tersebut. “Jika Anda berselisih dengannya, ia tidak segan mencoret nama Anda dari tim. Itu adalah alasan saya keluar,” pungkas Klok.