
CENTRALNESIA – Di tengah sorotan terhadap timnas senior Indonesia yang memasuki era baru bersama pelatih Patrick Kluivert, timnas U-20 di bawah asuhan Indra Sjafri sedang menapaki langkah besar menuju Piala Dunia U-20 2025.
Ambisi besar ini bukan sekadar target, melainkan upaya menunjukkan kepada publik bahwa Garuda Nusantara juga memiliki visi untuk tampil di turnamen paling bergengsi tingkat dunia tersebut. Turnamen Piala Dunia U-20 tahun ini akan digelar di Chile, dan untuk sampai ke sana, Indonesia harus melewati ujian berat di Piala Asia U-20 2025 yang berlangsung di China, pada 12 Februari hingga 1 Maret.
Tekad Menuju Piala Dunia
Indra Sjafri, pelatih berpengalaman dengan usia 61 tahun, memasang target tinggi. “Karena ini sudah yang ketiga kali, mudah-mudahan Tuhan mengabulkan doa saya agar kita bisa lolos ke Piala Dunia,” kata Indra saat sesi latihan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta.
Untuk meraih mimpi ini, Indonesia U-20 harus lolos dari fase grup di Piala Asia U-20, menghadapi lawan berat seperti Uzbekistan, Iran, dan Yaman di Grup C. Setelah itu, kemenangan di babak perempat final menjadi kunci untuk mengamankan tiket ke Chile.
Pengalaman bermain di fase gugur Piala Asia U-20 memang minim bagi skuad Garuda Nusantara. Namun, Indra Sjafri, yang sudah dua kali memimpin tim di turnamen ini, memiliki pengalaman berharga dari edisi 2018, meski saat itu timnya kalah dari Jepang di babak perempat final. Pelajaran dari kekalahan tersebut telah ia kaji sebagai bekal untuk menghadapi tantangan yang akan datang.
Momentum Kebangkitan
Timnas U-20 telah menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia bisa bersaing di level internasional. Salah satu momen yang mengangkat kepercayaan diri skuad adalah kemenangan 2-1 atas Argentina di turnamen Seoul Earth on Us Cup 2024. Dengan penguasaan bola 63 persen dan akurasi umpan tinggi, kemenangan ini menjadi simbol bahwa filosofi sepak bola Indonesia memiliki potensi besar jika diasah dengan baik.
Proses Menuju Skuad Final
Jelang Piala Asia U-20, Indra menggunakan berbagai turnamen, termasuk Mandiri U-20 Challenge Series 2025, untuk mengukur potensi pemainnya. Turnamen ini juga menjadi ajang eksperimentasi taktik dan rotasi pemain.
Pada laga pertama melawan Yordania, Indonesia kalah 0-1 meski unggul jumlah pemain sejak menit ke-16. Kekalahan tersebut menjadi bahan evaluasi bagi Indra, terutama terkait efektivitas membongkar pertahanan lawan dengan strategi compact defense.
Di laga kedua melawan Suriah pada Senin (27/1) malam, Indra memastikan akan merotasi skuadnya untuk memberikan menit bermain kepada pemain yang belum tampil. Fokusnya bukan kemenangan, melainkan penilaian individu dan kolektif untuk menentukan 23 pemain terbaik yang akan dibawa ke China.
Harapan Besar di China
Indra Sjafri berharap puncak performa anak asuhnya terjadi di Piala Asia U-20 2025. Dengan filosofi permainan yang terus diasah, kekompakan tim yang solid, serta evaluasi yang matang dari berbagai uji coba, ia optimis Indonesia mampu mengamankan tiket ke Piala Dunia U-20.
Turnamen ini bukan hanya soal prestasi, tetapi juga pembuktian bahwa sepak bola Indonesia memiliki masa depan cerah. Dengan usaha yang terus berproses, Indra dan Garuda Nusantara siap mengepakkan sayap lebih tinggi di panggung internasional.
More Stories
PS Barito Putera Optimis Raih Kemenangan di Laga Kandang Perdana Stadion Demang Lehman
PSMS Medan Kalahkan Nusantara United 4-0, Jaga Peluang Bertahan di Liga 2
Persib Bandung Dedikasikan Kemenangan Atas PSM Makassar untuk Bojan Hodak